Le Poisson Panggang

Hari ini Selasa 20 September 2016, belanja kebutuhan pokok bersama room mate. Provigo grocery store masih jadi andalan untuk membeli kebutuhan pokok kami. Lewat bagian penjualan ikan, kami kepikiran sudah lama ga makan ikan. Okay pertimabangan sangat berat antara salmon dan pangasus. Kemudian pilihan jatuh pada ikan pangasus dengan alasan utama, murah.

 

Ane        : Excusez moi.

Penjual : Oui! (logat quebecois)

Ane        : Je veux acheter un poisson.

Penjual : Lequel?

Ane        : Ce poissong s’il vous plaît.

Penjual : Lequel? Saumon?

Ane        : (aduh pake nanya lagi, gimana jelasinnya ya). Le blanc (yang warna putih).

Penjual : Lequel?

Ane        : Ce, ce, ce poisson (sambil nunjuk berkali – kali berharap si bapak tua paham).

Penjual : Ce poisson?

Ane        : Oui! (aman)

 

Ikan ditimbang, diberi label harga, lalu diserahkan ke ane.

 

Penjual : Merci, bonne journeé.

Ane        : Merci beaucoup, bonne journeé.

 

Selama perjalanan diskusi tentang nikmatnya si ikan terus berlanjut. Sampai tiba saatnya kami di apartemen. Pertanyaan muncul.

 

Ane        : Terus bumbunya apa ya.

Ryan      : Iya, apa ya.

 

Dalam keadaan lapar ingin cepet makan, akhirnya pilihan bumbu jatuh pada 3 bumbu andalan, garam, bawang putih, dan black pepper.

 

Bahan:

a.     Ikan Pangasus (Fillet) 1 kg.

b.     Brokoli.

c.      Thousand island.

d.     Margarin

 

Cara memasak:

a.     Taburi ikan dengan garam dan bawang putih yang sudah dicacah.

b.     Olesi margarin.

c.      Panggang selama 30 menit dengan suhu 300ºC.

d.     Rebus brokoli.

e.     Tiriskan dan siram dengan air dingin untuk menghentikan proses pematangan berlebih (biar hijau gitu kata mama).

f.      Angkat ikan panggang, taburi black pepper dan sajikan pada piring seadanya.

g.     Tuangkan thousand island pada brokoli.

h.     Makan dengan nasi hangat.

Suer ane sama Ryan kaget, bisa enak gini ya ikan panggang bumbu garam, bawang putih, black pepper. Bulan depan harus makan ikan lagi!!